KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN

Ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020) tercatat sebagai gempa bumi berkekuatan 3,3S dan efek ledakannya dirasakan bermil-mil jauhnya dari lokasi ledakan. Rekaman ledakan baik dalam bentuk foto maupun video menunjukkan gelombang ledakan dan awan merah menjulang penyebab pasti dari ledakan belum jelas, untuk saat ini fokus penyelidikan gudang penyimpan ribuan ton amonium nitrat dengan tidak benar. Ledakan dahsyat tersebut melukai hingga seribu orang lebih dan menewaskan seratus orang lebih. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Begitu firman Allah dalam Al-Qur’an. Yang terbit akan tenggelam, yang awal akan berakhir, yang hidup pasti akan wafat. Tetapi, kebanyakan kita berfikir kematian adalah akhir dari segalanya padahal kematian adalah awal dari segalanya. Awal menuju kehidupan yang abadi.

Allah befirman dalam Al-Qur’an :

وَقَالُوْآءَاِذَاكُنَّاعِظَامًاوَرُفَاتًاءَاِنَّالَمَبْعُوْثُوْنَ خَلْقًاجَدِيْدًا

“Dan mereka berkata “Apabila kami telah menjadi tulang-belulang dan benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?” (QS. Al-Isra’ ayat 49)

Apa yang dimaksud hari kebangkitan?

Menurut Dokter Sami’un Jazuli dalam bukunya yang berjudul Kehidupan Dalam Pandangan Al-Qur’an, hari kebangkitan ialah hari dimana kita akan dibangkitkan kembali oleh yang Maha Kuasa. Lebih dikenal dengan nama Yaumul Ba’ats. Dihari itulah kita akan mengawali kehidupan yang hakiki, yakni kehidupan akhirat. Menurut Tafsir Mishbah, kata (رفات) Rufaat diambil dari kata (رفت) Rafata yang berarti menghancurkan sehingga menjadi keping-keping yang sangat kecil bagai pasir atau tepung. Toh, walaupun kita sudah hancur lebur layaknya tepung tetap saja mudah bagi Allah membangkitkan kita. Tetapi kebanyakan kita tidak percaya adanya hari kebangkitan, adanya kehidupan setelah kematian. Karena memang sangat sulit diterima akal sehat. Mana mungkin ada kehidupan setelah kematian. Allah tidak menciptakan apa yang ada di dunia ini setengah-setengah. Allah tidak ingin mengecewakan hambanya yang selalu mengejar akhirat di banding dunia dan Allah menangkal mereka yang tidak percaya adanya kehidupan setelah kematian.

أَوَلَمْ يَرَ الإنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ (77) وَضَرَبَ لَنَا مَثَلا وَنَسِيَ خَلْقَهُ قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ (78) قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ (79)

“Dan tidaklah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani, ternyata Dia menjadi musuh yang nyata! Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya; Dia berkata “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh?” Katakanlah Muhammad “Yang akan menghidupkan ialah Allah yang menciptakan pertama kali” Dan dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk. (QS Ya Sin ayat 77-79)

Pembangkitan untuk kehidupan akhirat adalah mudah bagi Allah. Bagaimana pun ini adalah janjinya. Mudah bagi Allah membangkitkan kita yang sudah mati. Sederhana saja, jika Allah sangat mudah menciptakan kita yang sebelumnya tidak ada, mengapa begitu sulit bagi Allah menciptakan kembali kita yang sebelumnya pernah ada. Seperti kisah Nabi Ibrahim as yang diceritakan dalam Al-Qur`an surat Al-Baqarah. Ketika itu Nabi Ibrahim as bertanya kepada Allah tentang bisakah Allah membangkitkan makhluk yang sudah mati. Dan yang ditanya menjawab, memangnya Nabi Ibrahim belum beriman kepada Allah. Dan dijawab oleh Ibrahim bahwa Ibrahim telah beriman, tetapi hanya untuk meyakinkan hati Nabi Ibrahim. Maka Allah menyuruh Nabi Ibrahim mencincang empat macam burung, lalu di campur dan dipisahkan menjadi empat bagian. Lalu masing-masing bagian ditaruh di lain bukit. Dan ketika Ibrahim memanggilnya, dengan izin Allah seketika itu pula empat burung tadi datang tanpa ada yang cacat satupun. Seperti yang dikatakan Allah dalam firman-Nya;

مَا خَلْقُكُمْ وَلَا بَعْثُكُمْ إِلَّا كَنَفْسٍ وَاحِدَةٍ ۗ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ

“Menciptakan dan membangkitkan Kamu (bagi Allah) hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja (mudah). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. (QS. Luqman ayat 28)

Bahkan menurut Caner Taslaman – seorang peneliti dan penulis buku-buku Best Seller dari Turki untuk tema Filsafat Sains dan Sosiologi Agama – Allah bahkan merekam semua informasi yang berkenaan dengan tubuh manusia didalam satu molekul DNA. Sementara Al-Qur’an memberi kita kesan mengenai kehidupan setelah mati lewat penciptaan, sel-sel dalam tubuh kita mati dan digantikan oleh sel-sel yang baru. Jadi sel-selnya sudah tidak sama lagi dengan yang dulu. Makanan yang kita makan terus-menerus diubah menjadi sistem kita. Atom Karbon, Hidrogen, Nitrogen, Oksigen dan Fosfor mengalir dalam tubuh kita dan di konsumsi, Untuk akhirnya menjadi debu. Sungguh Maha Kuasa Allah yang telah merancang kehidupan dengan sebaik-baiknya. Akhirat benar-benar ada dan disanalah kita abadi, kekal didalamnya. Janji Allah pada hambanya pasti benar adanya. Sudahkah kita mempersiapkan amal untuk bertemu dengan-Nya?.

Facebook
WhatsApp
Telegram

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *