Ujian Hafalan Al-Qur’an

Ujian hafalan Al-Qur’an bertujuan untuk menguji hafalan santri yang telah dihafal. Ujian tersebut juga sebagai penguat hafalan AL-Qur’an yang insyaallah membuat santri/ah Daru Tartila menjadi hafidz-hafidzhoh Qur’an yang mutqin (lancar) dan istiqomah dalam mengulang hafalan yang telah dihafal. Di Daru Tartila, ujian hafalan Al-Qur’an terbagi dalam beberapa tingkatan, diantaranya ujian juz 30, ujian 5 juz, ujian 10 juz, ujian 20 juz dan ujian 30 juz. Biasanya ujian diselenggarakan setelah santri/ah yang akan diuji telah melewati beberapa prosedur persiapan ujian. Diantaranya perputaran juz awal hingga akhir sampai beberapa kali, perpindahan ke guru tasmie lain, membaca di masjid, karantina hingga akhirnya siap mengikuti ujian. Setelah Daru Tartila memulangkan santri/ah kurang lebih selama 3 bulan, Daru Tartila tetap mengadakan ujian hafalan Al-Qur’an demi tetap mencetak generasi penghafal Al-Qur’an. Pada bulan Agustus, ananda Isfa Sofwatunnida (02/08/2020) telah menyelesaikan ujian hafalan 5 juz. Pada bulan September kemarin, ananda Nadia Nur Maulina (06/09/2020), ananda Ahmad Naufal (13/09/2020), ananda Dwi Putri Lestari  (27/09/2020) telah menyelesaikan ujian 5 juznya pada bulan tersebut. Dan ananda Ahmad Nur Said (26-27/09/2020) telah melaksanakan ujian 20 juz yang Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Pada bulan Oktober ini banyak pula peserta ujian yang mengikuti ujian hafalan Al-Qur’an, antara lain ananda Salsabilatul Ma’wa (04/10/2020), ananda Ridhya Dzikriya (11/10/2020), ananda Saila Tazkiyyah (11/10/2020), dan ananda Amelia Sintia Dewi (18/10/2020) juga telah menyelesaikan ujian 5 juznya. Pada bulan yang sama, ananda Faiz Salman Al-Fariesy (10/10/2020) telah menyelesaikan ujian 10 juz dan ananda Azizatul Wahidiyah (03-04/10/2020) telah mengikuti ujian 20 juznya. Ujian hafalan Al-Qur’an merupakan pertanda bahwa santri/ah telah mencapai juz tersebut. Maka, sikap tawadhu’lah yang harus diterapkan jika telah berhasil melalui proses tersebut janganlah merasa bangga atau bahkan angkuh terutama terhadap oranglain yang belum bisa melalui proses tersebut. Seharusnya jadikan hafalan kalian sebagai motivasi terhadap oranglain agar dapat memacu semangat mereka dan segera mengikuti ujian hafalan Al-Qur’an. Jika khatam adalah cita-citamu, maka muroja’ah adalah pekerjaan seumur hidup.

Facebook
WhatsApp
Telegram

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *