Tahun 2021, menjadi ‘ammul huzni, tahun kesedihan bagi Pondok Pesantren Daru Tartila. Tepatnya di Bekasi, tanggal 22 Juni 2021, hilangnya sosok pemimpin yang begitu kita cintai. Sang Khodim Tholabah, Al-Maghfurlah K.H. Subhan Hafidz Ach yang telah dipanggil kehadirannya disisi Allah Ta’ala. Kenyataan yang sungguh perih, menjadi pukulan dan goncangan yang teramat besar bagi Pondok Pesantren Daru Tartila. Namun teringat dengan pesan beliau :
“ USIA SAYA TERBATAS,
KESEHATAN SAYA TERBATAS,
KESEMPATAN SAYA TERBATAS,
KERETA YANG BERNAMA DARUTARTILA HARUS TETAP BERJALAN, MAKA SIAPAPUN HARUS SIAP JADI KADER ”
-K.H. Subhan Hafidh Ach-
Pesan tersebut seolah menjadi amunisi pondok pesantren Daru Tartila, untuk tetap melanjutkan estafet perjuangan beilau dalam menggapai ridho sang ilahi.
Daru Tartila butuh sosok pemimpin yang meneruskan perjuangan beliau bukan menggantikannnya. Bekasi, 15 Agustus 2021 menjadi hari pelantikan bagi sosok baru yang akan menjadi pemimpin, Khodim Tholabah Pondok Pesantren Daru Tartila. Beliau adalah K.H Jasin Sadikin, Lc yang sebelumnya adalah Wakil Khodim Tholabah dan Direktur Ketahfidzan sekaligus sahabat karib Al-Maghfurlah K.H Subhan Hafidz Ach dalam merintis Pondok Pesantren Daru Tartila.
Dengan diawali pembacaan Surat Yasin dan Tahlil untuk mendoakan Al-Maghfurlah K.H Subhan Hafidz Ach. Beliaupun dilantik oleh pengasuh Yayasan Nur Jamilah. Ayah handa Drs.H. Abun Bastari, dengan disaksikan oleh seluruh Asatidz/ah, Musyrif/ah, Santri/yah Pondok Pesantren Daru Tartila. Usai dilantik beliau memberikan sambutan. Dalam sambutannya, beliau mengingatkan kembali kepada kita akan pesan dari Pimpinan Pondok Pesatren Modern Gontor Ayahanda K.H Hasan Abdullah Sahal.
“ APABILA ADA SAHABAT ATAU KERABAT KITA YANG MINGGAL KITA BOLEH MENANGIS TAPI TIDAK BOLEH MENANGISI ”
Pesan tersebut mengisyaratkan kepada kita, untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihan atas kematian, sahabat atau kerabat kita, karena hal tersebut tidak akan mengubah apa-apa, karena yang akan mengubah adalah pergerakan untuk melanjutkan perjuangan orang yang meninggalkan kita. Menangis boleh, itu manusiawi, namun bila terlalu menangisi, itu tidak baik.
K.H Jasin Sadikin,Lc juga menyampaikan bahwa amanah menjadi Khodim Tholabah adalah titipan dari Wali Santri, Santri, Asatidz, Para Pengasuh dan Umat Islam. Amanah ini bukan jabatan. Dan terakhir beliau berpesan, untuk para Asatid/ah, Musyrif/ah, dan Santri/yah. Mari bersama-sama beriringan dalam perjuangan, perjuangan mengajar, belajar, menghafal dan memurojaah Al-qur’an dan perjuangan lain untuk Pondok Pesantren Daru Tartila.
Kini telah resmi, K.H Jasin Sadikin, Lc sebagai Khodim Tholabah Pondok Pesantren Daru Tartila. Semoga dengan kepemimpinan beliau bisa membawa Daru Tartila, menjadi lebih maju dan berkembang Aamin Aamin Yarabbal ‘Alamin.
Profil K.H Jasin Sadikin,Lc.
Nama : K.H Jasin Sadikin,Lc.
Tempat tanggal lahir : Jakarta, 27 Agustus 1984
Jabatan : Khodim Tholabah, sejak 15 Agustus 2021
Asal : Bekasi
Riwayat Pendidikan
Formal
1989-1990 : TK Al-Marzuqiyyah
1990-1994 : SDN Molek
1996-1999 : SMP Negri I, Melarak Ponorogo
1999-2003 : MAK Al-Amien, Prenduan, Sumenep
2003-2004 : LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab), Fakultas i’dad lughowi
2004-2009 : Universitas Al-Azhar, Cairo Mesir, Fakultas Ushuludin
Non Formal
1994-1999 : Ma’had Al-Muqodassah li tahfidhil Qur’an , Ponorogo
1999-2003 : Ma’had Tahfidzil al-Qur’an Al-amien , Prenduan
Riwayat jabatan
Tahun 2010 : Awal mengajar di Pondok Pesantren Daru Tartila
2012-2021 : Direktur Ketahfidzan
2013-2017 : Kepala Sekolah SMA Tahfizh Nur Jamilah
2018-2021 : Sekretaris Pondok
2019-2021 : Wakil Khodim Tholabah.