SANGKAR PERADABAN — Satu pekan setelah kedatangan santri, Pondok Pesantren Tahfizhil Qur’an Nur Jamilah mengadakan pembukaan ujian Al-Qur’an (14/05/2023), acara dimulai malam hari pukul 20:00 sampai dengan 21:00 bertempat di Masjid Nur Jamilah. Usai pembacaan lantunan Ayat suci Al-Qur’an surat Al-Alaq ayat 1-5 sebagai pembuka acara, kemudian sambutan oleh Direktur Ketahfizhan Al Ustadzah Siti Asyrofah S.H.I tentang tata tertib pelaksanaan ujian.
Beliau mengatakan bahwa seluruh hafalan santri harus disetorkan seluruhnya karna nantinya apa yang disetorkan akan dinilai oleh para penguji untuk direkapitulasi sebagai pencapaian hafalan, bahkan apabila dari keseluruhan hafalan terdapat hafalan yang tidak disetorkan maka akan ditulis tidak tuntas pada raport tahfizh. Oleh karena itu seluruh Santri dihimbau untuk berusaha semaksimal mungkin supaya hafalan yang dimiliki dapat disetorkan seluruhnya.
Adapun pelaksanaan ujian, untuk yang tingkat IQRO dan Tahsin, dimulai dari tanggal 15-20 mei 2023 yang mana materinya adalah menyetorkan doa ma’hadiyah. Lalu tingkat TAHFIZH adalah seluruh hafalan yang dimiliki. Dan di tingkat TAHFIZH ini terdapat perbedaan jumlah minimal setoran, sesuai banyaknya hafalan yang dimiliki. Yakni bagi yang hafalannya 10 juz ke atas minimalnya adalah 1 juz dalam sekali setoran, untuk yang 5-10 juz hafalanya minimal setoran ½ juz dalam sekali setoran dan untuk yang 5 juz ke bawah minimal setorannya adalah ¼ juz. Mengenai kapan waktu setoran ? waktunya sama seperti hari biasa. Yakni, selepas sholat shubuh, sholat ashar dan sholat maghrib. Terkait kriteria penilaian adalah fashohah, makhorijul huruf dan tajwid, lalu khusus untuk santri yang bisa menyelesaikan ujian dengan penilaian terbaik akan diberikan apresiasi sebagai bentuk motivasi santri lain, yang akan diumumkan pada waktu wisuda juz Amma.
Sebelum mengakhiri, Ustadzah Asyrofah memberikan sedikit tips untuk para santri dalam melaksanakan ujian. Yang pertama beliau menyarankan untuk terlebih dahulu menyetorkan hafalan yang kita rasa sulit atau kurang lancar, karna biasanya di awal semangat kita masih menggebu maka dari itu tak apa kita sulit di awal namun akan mudah di akhir, dari pada sebaliknya mudah di awal sulit di akhir. Lalu selain itu beliau mengatakan bahwasannya “ Ngaji itu kuncinya ikhlas dan berkorban, ikhlas dan rela waktunya digunakan untuk ngaji ”.
Setelah banyak menyampaikan tata tertib dan motivasi, beliau membuka ujian ini dengan ummul Qur’an surotul fatihah yang diiringi doa dan harapan agar santri-santriah dipermudah dalam menyelasaikan ujian tepat waktu serta bisa mendapat nilai terbaik.
Demikianlah sedikit gambaran tentang bagaimana ujian Al-Qur’an di Daru Tartila. Semoga ujian Al-Qur’an ini bisa berjalan dengan lancar dan dengan diadakannya ujian ini bisa menjadi bentuk pertanggung jawaban para santri dengan hafalan yang dimiliki sehinga mampu menumbuhkan kesadaran untuk terus berupaya menjaga hafalan yang telah dimiliki, karna menambah hafalan tanpa dibarengi dengan mengulang hafalan yang telah dimiliki, bagikan mengisi air di ember yang berlubang.
1 komentar untuk “Ngaji itu kuncinya IKHLAS dan BERKORBAN”
Alhamdulillah, Daru Tartila sudah memasuki era modernisasi. Jaya slalu Daru Tartilaku