Refleksi Alumni

PAKSA AGAR TERBIASA

Pandangan orang tentang pesantren kadang menyimpang dari kenyataan. Yang katanya lulusan pesantren cuma jadi tukang ceramah, mimpin tahlil, atau imam sholat di masjid-masjid kecil, dan sebagainya. Realita itu berbeda dengan apa yang saya alami ketika berkecimpung di dalamnya. Tepatnya di Pondok Pesantren Tahfizhil Qur’an Nurjamilah (DARU TARTILA), tempat saya nyantren di Kelurahan Kranji, Kota Bekasi. […]

PAKSA AGAR TERBIASA Read More »

Rumah Cahaya di Tengah Kota dengan Jendela Menghadap ke Surga

Tiba Jumat tengah hari, Saya disambut macet dan polusi. Dari Madura singgah di Jakarta, lalu menuju Bekasi. Sepanjang jalan tak ada pohon nyiur atau siwalan melambai-lambai. Hanya pohon beton dan besi yang subur ditanam. Mungkin, bagi orang-orang kota beton dan besi lebih naung dan buahnya lebih segar dari pada degan atau siwalan. Selain gemar menanam

Rumah Cahaya di Tengah Kota dengan Jendela Menghadap ke Surga Read More »

BARA API SEMANGAT MENGAJI

 Al-Qur’an di atas segala-galanya. Pondok pesantren Daru Tartila selalu menekankan agar kita fokus terhadap Al-Qur’an, dengan cara memprioritaskan Al-Qur’an di atas kegiatan-kegiatan formal lainnya. Istilah Pak KH. Hasan Abdullah Sahal: “ Jangan teras lebih besar dari rumahnya”. Pondok senantiasa menanamkan semangat juang dalam jiwa santri. Mengobarkan “The Power of JIM (Jihad-Ijtihad-Mujahadah) ” dalam setiap aktivitas

BARA API SEMANGAT MENGAJI Read More »